Versi materi oleh Ismawanto
Kamu sudah mengetahui, bahwa kegiatan perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan. Hasil penjualan yang diterima oleh perusahaan dagang dicatat dalam akun penjualan. Dan hasil penjualan barang dagangan tersebut mempunyai harga pokok sebagai nilai beli barang yang telah dijual, yang sering disebut sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP).
Jadi, Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu. Dalam menghitung harga pokok penjualan, kamu perlu mengetahui unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, yaitu persediaan barang dagangan (awal), pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian, dan persediaan barang dagangan akhir.
Cara untuk menghitung besarnya harga pokok penjualan adalah sebagai berikut.
Cara lain yang lebih praktis untuk menghitung Harga Pokok Penjualan yaitu dengan menentukan penambahan dan pengurangan dari unsur-unsurnya, antara lain:
1. persediaan barang dagangan awal (+),
2. pembelian barang dagangan (+),
3. beban angkut pembelian (+),
4. retur pembelian dan pengurangan harga (–),
5. potongan pembelian (–),
6. persediaan barang dagangan akhir (–).
Contoh:
Data berikut diambil dari pembukuan PD FALAH, Bandung per 31 Desember 2005.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 15.000.000,00
Pembelian Rp 75.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.500.000,00
Diminta: Hitunglah besarnya HPP!
Jawab:
Cara praktis perhitungan HPP dapat dilakukan sebagai berikut.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan (akhir ) Rp 12.500.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar