Sejarah pencak silat

Bookmark and Share
Sejak zaman sebelum penjajahan Belanda, bangsa Indonesia telah memiliki tata pembelaan diri baik dalam membela kelompok maupun dalam memperjuangkan kehidupannya. Para pendekar dan ahli beladiri mendapat tempat terhormat di tengah masyarakat, sama hormatnya dengan para empu yang membuat senjata seperti keris, tombak, rencong, dan lainnya.

Bentuk pembelaan tersebut berkembang secara perlahan yang ditularkan dengan tutur secara sembunyi-sembunyi. Setelah masuknya kaum penjajah, penjajah Belanda tidak memberi kesempatan sama sekali atas berkembangnya olahraga beladiri. Bahkan dilarang berlatih, dilarang berkumpul dan berkelompok, sehingga olahraga ini semakin sulit berkembang. Namun, masih ada juga kelompok-kelompok kecil yang mempertahankannya.

Kehadiran Jepang memberi warna lain atas perkembangan pencak silat. Penjajah ini mengizinkan bahkan mengembangkannya demi kepentingan Jepang sendiri. Atas anjuran Shimitsu, diadakanlah pemusatan tenaga aliran pencak silat yang diatur oleh pemerintah. namun demikian, mereka khawatir juga akan bergesernya taisho oleh pencak silat.

Pada zaman kemerdekaan, pencak silat sudah berkembang. Guru-guru pencak silat yang semula hanya belajar dan mengajarkan diam-diam, kini telah terbuka. Bahkan 18 Mei 1948 terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Surakarta yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.

IPSI mempersatukan semua aliran pencak silat yang ada di Indonesia, serta mengusulkan kepada pemerintah untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah. akan tetapi hal itu kurang mendapat perhatian. Dalam seminar yang berlangsung di Tugu, Bogor tahun 1973 dilakukan pengukuhan isitilah bagi seni beladiri ini. Sebab di Jawa umumnya disebut pencak sedang di Sumatera disebut silat yang dikukuhkan dengan pencak silat.

Pencak artinya gerakan dasar bela diri yang terikat dengan peraturan yang digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukkan. Silat bermakna gerak bela diri yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri dan orang lain. Oleh karena itu, pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan.

Kini olahraga ini sudah berkembang menjadi 820 aliran atau perguruan di beberapa daerah, bernaung di bawah 27 pengda (pengurus daerah) IPSI. Oleh para pendekar kita olahraga ini juga sudah disebarluaskan ke negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Prancis, Inggris, Denmark, Jerman, Suriname, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar